Perseman Manokwari lolos dari babak play-off Indonesian Premier League (IPL) dan berhak mengikuti proses verifikasi klub untuk unifikasi liga musim depan. Tapi, mereka masih menunggak gaji pemain selama delapan bulan.
Hal tersebut disampaikan oleh salah satu bek Perseman, Valentino Telaubun, Senin (11/11/2013). Menurut Valentino, dia dan teman-temannya belum menerima gaji selama delapan bulan.
Sebagaimana diketahui, sesuai kesepakatan dalam Kongres Luar Biasa (KLB) beberapa waktu lalu, PSSI menyatakan bahwa kompetisi tertinggi musim depan hanya ada satu liga yang berjalan, yakni terdiri dari 18 klub ISL dan empat klub IPL.
Namun, pada prosesnya, PSSI kemudian memutuskan bahwa untuk klub-klub IPL harus melalui babak play-off guna mencari empat klub dari tujuh klub yang mempunyai nilai verifikasi tertinggi. Akan tetapi, klub-klub yang lolos play-offtetap harus memenuhi lima aspek sebagai syarat verifikasi yakni administrasi dan personal, sporting, legal, infrastruktur, dan financial. Selain itu, PSSI juga mewajibkan klub-klub tersebut untuk menyelesaikan tunggakan gaji pemain.
"Sebelum babak play-off mereka janji mau membayarnya. Makanya kami mau ikut di play-off, karena kami sempat mengancam tidak mau ikut kalau gaji belum dibayar," ujar Valentino.
Valentino mengatakan, dirinya dan pemain-pemain lain telah menempuh berbagai cara agar gaji mereka dibayar, salah satunya dengan mengancam mogok bermain. Tak juga ditanggapi, mereka akhirnya sepakat menemui pengurus di Manokwari.
"Sekarang kami bersama teman-teman di Manokwari untuk bertemu pengurus. Dan mereka akhirnya berjanji mau membayar besok Rabu. Kenapa kami terpaksa ke sini? Karena di Yogyakarta (homebase Manokwari) mereka tidak pernah ada," katanya.
Sementara itu ketika dikonfirmasi hingga kini manajemen Perseman Manokwari belum memberi jawaban.
(ads/mfi)(detiksport)
No comments:
Post a Comment