Ibunda Jacksen F Tiago |
Jayapura, 28/5 (Jubi)—Tak terasa sudah lima tahun pelatih Persipura JF Tiago tinggal di Kota Jayapura dan selalu berulang tahun bersama masyarakat di Papua. Ucapan ulang tahun baginya sudah diberikan oleh Persipuramania saat pertandingan melawan Sriwijaya FC pada Senin(27/5) di Stadion Mandala. Bagi putra dari pasangan Jesus Tiago(alm) dan Cleuza Ferreira Tiago mengaku kedatangan di Persipura bukan suatu kebetulan tetapi semuanya itu karena kehendak Tuhan.
“Puji Tuhan karena sampai saat ini saya diberkati dan terima kasih atas kepercayaan dan dukungan selama berada di Persipura,”kata pelatih Persipura JF Tiago saat menyampaikan kesan dengan perasaan haru pada peringatan Ulang Tahunnya ke 45 dikediaman Ketua Umum Persipura Benhur Tommy Mano, Selasa(28/5).
Pelatih asal Brasil ini mengaku ketika mash membesut Persitara Jakarta Utara, pada 2008, sudah mengambil keputusan untuk mengakhiri karier kepelatihannya di Indonesia.”Saya sudah mau berangkat kembali ke Brasil tetapi puji Tuhan, Tuhan membawa saya ke Persipura,”kata JF Tiago terharu saat memberikan sambutan. Dengan suara yang terisak haru pelatih asal Brasil ini menuturkan pada 1992 seorang pendeta di Brasil bilang pada mamaku Cleuza Ferreira Tiago kalau anaknya JF Tiago akan meraih sukses di suatu daerah yang jauh dari Brasil.
Selanjutnya ketika membesut Persipura 2008-2009 dan 2010-2011 keluar sebagai juara Indonesia Super League(ISL) ayah dari Matheus Tiago dan Ayub Tiago ini kembali ke Brasil dan bertemu dengan pendeta. “Lalu pendeta bilang itu belum apa-apa masih ada prestasi yang jauh lebih besar lagi,”kata JF Tiago. Ini berarti masih ada lagi rencana Tuhan yang lebih besar bagi pelatih asal Brasil ini di Indonesia dan Persipura.
Namun yang jelas prestasi JF Tiago di Persipura musim ini sudah menunjukan prestasi awal yang mengagumkan. Bayangkan saja selama 21 kali pertandingan Boaz T Solossa belum pernah kalah dan hanya enam kali seri. Belum lagi Boaz T Solossa, Imanuel Wanggai, Ricardo Salampessy, Ruben Sanadi dan Ian Kabes terpilih masuk timnas Indonesia dibawah pelatih JF Tiago dan manajer Rudy Maswi.
Sementara itu Ketua Lembaga Adat Port Numbay, George Awi mengatakan Persipura bisa menjadi kesebelasan yang terbaik di Indonesia karena melewati suatu proses dan bukan instant.”Terus terang saya sebagai anggota Majelis Rakyat Papua(MRP) sewaktu menghadap Mengkopolhukam memrotes pernyataan penghinaan yang bilang kitorang kera atau monyet,”kata George Awi dalam perayaan HUT JFTiago.
Lebih lanjut kata George Awi pernyataan ini jelas tidak mengakui keberadaan orang Papua di Indonesia.”Secara defacto memang kita Indonesia tetapi secara de jure masih belum,”katanya. Dia menegaskan sebagai manusia jelas sangat marah dengan pernyataan yang menghina. “Karena itu saya melihat apa yang dialami Persipura selama bermain bola di Jakarta, di Palembang dan di Arema adalah sebuah proses,”katanya.
Pendeta W Itaar, Sth dalam khotbahnya mengutip ayat Alkitab dari Jakobus 4:15 yang berbunyi. Sebenarnya kamu harus berkata,”Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.” Berpedoman pada firman ini Pdt Itaar menegaskan bukan karena sebagai orang Papua dan Persipura tetapi harus menujukan kualitas dan teguhkan hati dalam bermain. Pdt Itaar juga mengutip cerita JF Tiago ketika Nelson Allom mencetak gol kedua bagi Persipura di Palembang. “Jacksen melompat-lompat kegirangan bukan senang tetapi sebelumnnya ada teriakan yang menyebut monyet bagi pelatih Persipura,”katanya. Ini artinya Persipura telah menunjukan kelas dan kualitasnya dalam bermain bola.
Oleh sebab itu Pdt Itaar juga mengutip ayat ke 17 dari Jakobus pasal 4 yang berbunyi, “Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melaksanakannya ia berdosa.”
Tak ketinggalan Paduan Suara Persipura yang dikoordinir Ian Luis Kabes membawa sebuah lagu berjudul, Tiap langkahku diatur oleh Tuhan. Lagu ini kata Ian Luis Kabes menyatakan selama pertandingan selalu Tuhan menyertai mereka.
Selain itu Benhur Tommy Mano(BTM) selaku Ketua Umum Persipura dalam sambutan Ultah ke 45 pelatih Persipura mengatakan Jacksen F Tiago sudah menjadi bagian dari Papua, melalui Persipura dia sudah mengangkat harkat dan martabat orang Papua.”Jasa Jacksen tak mungkin dilupakan orang Papua, dia sudah menjadi bagian dari sejarah. Saya merasa bangga dengan Jacksen F Tiago dengan pekerjaannya selama ini,”kata Tommy Benhur Mano.(Jubi/dominggus a mampioper)
No comments:
Post a Comment