Yahukimo FC, klub Papua yang berlaga di Divisi Utama PT Liga Indonesia. |
Pelatih Yahukimo FC Rivai Arsyad mengatakan hingga saat ini dirinya bersama sejumlah pemain masih menunggu realisasi pembayaran honor dari manajemen tim asal Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua itu.
"Lewat gaji itu kami bisa hidup, karena dengan sepak bola kami hidup. Lalu, ada pemain Yahukimo FC juga berstatus mahasiswa yang harus bayar uang kuliah apalagi saat ini mau ujian semester," katanya dengan nada mengeluh.
Rivai juga menyampaikan sewaktu dirinya menangani tim Yahukimo FC telah mengikat sejumlah perjanjian yang di antaranya membicarakan perihal honor atau gaji.
"Saat saya memberanikan diri untuk tangani Yahukimo Fc, kan di dalamnya ada bicarakan tentang gaji dan kontrak. Tapi hal ini belum kami dapatkan padahal kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia sudah berakhir," katanya.
Untuk itu, Rivai berharap, dengan pemberitaan di berbagai media di Jayapura, manajemen Yahukimo FC bisa membaca dan memaklumi masalah yang tengah dihadapinya dan sejumlah pemain.
"Saya dapat info, tim Yahukimo FC sudah dapat anggaran sebesar Rp 1,6 miliar tapi masih dalam proses. Kami berharap hal ini bisa didengar dan gaji kami terbayarkan," katanya berharap.
Yahukimo FC sempat dilatih Carolino Ivakdalam sebelum Rivai Arsyad dan memilih Kota Makasar, Sulawesi Selatan, sebagai tempat atau kandang pergelaran kompetisi Divisi Utama LI.
Yahukimo FC tidak lolos hingga ke babak berikutnya seperti yang sedang diperjuangkan oleh PSBS Biak untuk bisa berkiprah di kompetisi kasta tertinggi tanah air yakni Indonesia Super League (ISL) musim depan.
Tim kebanggaan warga Dekai, Kabupaten Yahukimo itu melewati musim kompetisi Divisi Utama dengan tertatih-tatih dan menyisahkan sejumlah persoalan di antaranya gaji ataupun kontrak pelatih dan pemain yang belum terbayarkan.(republika)
No comments:
Post a Comment