Marcio Souza geram dituding menerima suap agar timnya, Perseman Manokwari, kalah dalam laga playoff Indonesia Premier League (IPL) kontra Persepar Palangkaraya.
Marcio dituding menerima suap agar bermain loyo dan timnya kalah dalam laga tersebut. Alhasil, Perseman kalah 2-4 dari Persepar dalam laga yang digelar di Stadion Sultan Agung, Bantul pada 21 Oktober.
Dia merasa nama baiknya dicemarkan. Pria asal Brasil itu pun membantah tegas soal tudingan itu,: “Saya sama sekali tidak pernah menerima suap,” kata Marcio di Mapolrestabes Bandung.
Pencemaran nama baik itu dilakukan pemilik akun twitter @footballnesia. Dalam akun itu, Marcio disebut-sebut menerima suap Rp250 juta dari bandar judi asal Malaysia, agar main jelek dan tidak mencetak gol.
Mantan stiker Persib Bandung itu khawatir kultwit dari @footballnesia berdampak negatif pada kelangsungan karir sepakbolanya,: “Itu kan bisa dibaca banyak orang. Bagaimana kalau orang-orang percaya. Padahal saya tidak melakukan itu,” ungkapnya.
Marcio mengatakan, tidak mungkin ia ‘menjual diri’ demi uang agar timnya kalah. “Coba tanya semua tim yang pernah saya bela, mereka tahu sikap saya. Saya tidak mungkin menjual pertandingan,” jelasnya.
Ia pun berharap ada klarifikasi dari pemilik akun @footballnesia untuk meluruskan tuduhan yang dialamatkan padanya. Selain footballnesia, Manajer Perseman, Aries Wamafma, juga melayangkan tudingan. Tudingan itu disampaikan melalui pesan singkat, Marcio dituduh menjual pertandingan ke pihak Persepar seharga Rp50 juta.
Tak hanya itu, Marcio juga diancam oleh Aries akan dibuat cacat dan dilaporkan ke polisi serta PSSI. Merasa semua tudingan itu mengada-ada, Marcio melaporkan pencemaran nama baik itu ke polisi. Ia juga akan melaporkan ancaman yang diterimanya. Semua bukti-bukti sudah dikantongi Marcio untuk memperkuat laporannya. Pesan singkat berisi ancaman juga tidak dihapus dari handphonenya.
Rabu Sore lalu, ia beserta istri dan pengacara mendatangi Mapolrestabes Bandung. Tapi ia diarahkan untuk melaporkan kasusnya ke Mabes Polri. “Besok (hari ini) rencananya kita mau lapor ke Mabes Polri,” ucap Marcio.
Selain pencemaran nama baik, ada hal lain yang disesalkan Marcio. “Saya sudah 10 bulan main di Perseman, tapi tidak dibayar,” tuturnya.
Tudingan dan ancaman yang dilakukan Manajer Perseman pun dinilai sebagai bentuk cuci tangan agar tunggakan gaji sebanyak Rp800 juta tidak dibayar.
Setelah mendapat ancaman, Marcio pulang ke Bandung. Marcio sendiri sengaja melapor ke polisi di Bandung lantaran ia memang tinggal di Bandung selama empat tahun terakhir. Alasan lainnya, ia khawatir akan keamanan jiwanya jika tetap tinggal di Bantul, Yogyakarta.
Selama beberapa bulan ini, Perseman memiliki hombase di Bantul. Para pemain pun tinggal di sana dan menjalani laga kandangnya di Sleman lantaran stadion di Manokwari sedang direnovasi. (okezone)
No comments:
Post a Comment