Get this Widget

Monday, 28 October 2013

Format 2 Wilayah Merugikan Tim-tim Sepakbola Asal Papua

 Sejumlah pesepakbola Perseman Manokwari melakukan ujicoba lapangan. (ilustrasi)


Semenjak Liga Profesional diterapkan pada Liga Indonesia tahun 2008, Persipura Jayapura keluar sebagai Juara pertama kali, tim ini kemudian mendominasi gelar Juara, terhitung sudah tiga kali Persipura meraih Juara yaitu pada musim 2008/09, 2010/11 dan terakhir musim 2012/13, terhitung baru 3 tim yang pernah merasakan gelar juara Liga Super Indonesia yaitu Persipura (3 kali), Arema (1 Kali) & Sriwijaya FC (1 kali).


Juara atau runner-up, Persipura selalu mendominasi Liga profesional PSSI, sistem profesional mencerminkan/menggambarkan secara utuh kekuatan sebuah tim, karena seluruh tim di Indonesia akan bertemu kandang maupun tandang.

Penerapan sistem wilayah seperti wilayah timur & wilayah barat sangat tidak menguntungkan tim-tim wilayah timur yang didominasi oleh tim-tim dari Indonesia Timur. 

Selain ketidakadilan dalam penayangan live pertandingan di TV bagi tim-tim Indonesia timur, partai-partai penting sangat sering dilakukan di tempat yang tidak netral (di Indonesia barat) seperti Final Liga Indonesia 2005 antara Persija vs Persipura di GBK Jakarta (yang dimenangkan Persipura) dan semifinal antara SFC & Persipura di Palembang yang diwarnai aksi WO Persipura karena keberpihakan wasit Purwanto saat itu.

Jarangnya peetandingan live di Indonesia Timur seperti di Papua menyulitkan tim-tim ini untuk mendapatkan Sponsor karena kurangnya harga jual. Juga terkesan menyembunyikan talenta-talenta sepakbola Papua karena kurang terekspos media nasional.

Format 2 wilayah dapat diterima, jika PSSI juga adil mengelola sepakbola dengan tidak meng-anak emaskan salah satu tim & menganak tirikan tim lain. Juga dalam hal penayangan siaran langsung di TV. 

Seperti diketahui semenjak Liga Indonesia bergulir sangat jarang ada siaran langsung dari Papua kecuali laga-laga penting yang mau tidak mau harus disiarkan (laga pembuka atau laga perang bintang), hal ini tentu menyulitkan tim-tim dari Papua untuk berkembang & mencari sponsor.(SB/PF)

No comments:

Post a Comment

Get this Widget