Yance Banua |
Kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2013-2014, kini diramaikan hadirnya Persebaya Surabaya, Perseru Serui dan Persik Kediri. Ketiga klub tersebut, berstatus promosi dari Divisi Utama musim 2012-2013.
Dilanjutkannya, untuk berlaga di ISL, The Black Orange- julukan Perseru Serui- harus menunggu hingga dua musim. Bahkan, Yance juga buka-bukaan terkait dana yang dihabiskannya pada musim ini.
"Tidak sampai Rp5 miliar. Kami mendapatkan bantuan dari sponsor Bank Papua, PT Liga Indonesia dan beberapa teman-teman pengusaha daerah yang ikut mendukung. Sementara kekurangannya, dari Pemerintah Daerah (Pemda) Serui," lanjutnya.
Bahkan, Kuda Laut Orange- julukan lain Perseru Serui- juga mampu menekan pengeluaran lantaran memiliki mess sendiri. Lebih jauh Yance menuturkan, pengeluaran paling besar yakni dari sisi transportasi.
"Misalnya saja, dari Serui-Biak cuma 20 menit tapi biaya per orangnya Rp1 juta. Kalau ke jakarta, Rp 4 juta dan pada hari libur biaya bisa lebih besar. Lalu, kita merekrut anak-anak dari Divisi II. Manajemen tidak jor-joran dan terbuka soal gaji. Per bulannya, para pemain mendapatkan gaji yang sama, yakni Rp5 juta dan bukan kontrak," imbuhnya.
Di babak final Divisi Utama musim ini, Perseru harus mengakui ketangguhan Persebaya Surabaya dengan skor 0-2, di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (14/9) malam. Torehan gol Bajul Ijo - julukan Persebaya- diborong Jean Paul Casimir E Boumsong pada menit ke-30 dan 57.
Meski begitu, Yance tetap membusungkan dada. Dikatakannya, skuadnya benar-benar mengandalkan kualitas pemain lokal. Sedangkan Persebaya, sedikitnya diperkuat tiga emain asing, Djaledjete Bedalde, Lopicic dan Boumsong. Belum lagi, di skuad Bajul Ijo terdapat pemain senior seperti Uston Nawawi. (esa/mac)(bola.net)
No comments:
Post a Comment