Get this Widget

Tuesday, 24 September 2013

JF Tiago, dari Penghargaan Mario Zagalo sampai Pelatih Terbaik ISL


Selama hampir lima tahun bersama Persipura, akhirnya pelatih JF Tiago mendapat gelar sebagai pelatih terbaik dalam musim kompetisi Indonesia Super Liga(ISL) 2012-2013. Sebuah perburuan prestasi yang layak disandang coach asal Brasil ini.
Sebelumnya setelah Jacksen sukses membawa Persipura juara ISL musim 2008-2009 mendapat perhatian dari Confederacao Brasileira de Futebol(CBF) atau Konfederasi Sepakbola Brasil. CBF memberinya tropi Mario Zagalo Award sebagai pelatih Brasil yang sukses membawa gelar juara bagi klub yang dilatihnya.

Saat menerima penghargaan pelatih terbaik JF Tiago tampil bersama tim pelatih Mettu Dwaramury, Cristian Leo Yarangga, Osvaldo Lessa dan Fabio Tepedino. Tim pelatih Persipura ini bersama-sama naik kepanggung  menemani Jacksen menerima penghargaan sebagai pelatih terbaik musim ISL 2012-2013.
Sejak menukangi Persipura bagi pelatih Jacksen tim musim ini terlengkap dan terbaik selama mendampingi Boaz T Solossa dan kawan-kawan. Faktanya memang tak terbantahkan karena berbeda point sangat jauh dengan tim runner up Arema Indonesia dengan point terbanyak 82. Rekor tak terkalahkan selama 26 laga dan dinilai terbaik sejak 1994 di Liga Indonesia.
Jacksen termasuk pelatih yang pertama kali merubah patron permainan pola 3-5-2 di Persipura dan hanya menggantikannya dengan 3-4-3. Perubahan itu dilakukan guna memaksimalkan tiga ujung tombak Mutiara Hitam Boaz, Jerry dan Beto saat ditinggalkan pelatih kepala M Raja Isa. Produktivitas trio maut ini masing-masing Boaz(28 gol); Beto (23 gol) dan Jerry (16 gol).
Bagi Jacksen sebagai seorang pemain profesional, pemain penyerang dituntut untuk bisa bermain dengan banyak pola, mulai dari 4-4-2, 4-5-1 dan 4-3-3. Tidak hanya pola 3-5-2 yang saat pertama kali Jacksen bermain di Indonesia banyak digunakan oleh tim-tim di Indonesia.
Meskipun pelatih JF Tiago sendiri termasuk pelatih yang sulit ditebak dalam menentukan formasi karena bagi dia pola bukan segalanya peran terpenting adalah kinerja pemain dan kerja sama pemain. Dikatakan pola apapun digunakan kalau kinerja pemain buruk hasilnya juga akan buruk.
Walau demikian pelatih asal Brasil ini memiliki pola baku yakni empat bek sejajar yang hampir selalu dipraktekan tim Mutiara Hitam. Kalau berlaga di kandang lawan yang kuat sudah pasti memakai  formasi 4-3-2-1 yang merupakan transformasi dari formasi baku 4-4-2 atau formasi ofensif 4-3-3.
Perubahan-perubahan pola permainan tentunya bisa direspon pemain, Ian Kabes pemain serba bisa atau setiap pemain dituntut harus bisa bermain pada lebih dari satu posisi. Tinus Pae bisa berposisi penyerang dan juga wing bek kanan. Pemain dituntut bisa bermain lebih dari satu posisi dan selalu bertukar posisi dalam menyerang termasuk pergerakan tanpa bola.
Intinya formasi dalam sepak bola biasanya terkandung filosofi dalam bermain, pertahanan yang terbaik adalah menyerang. Hanya saja konsep menyerang dengan penguasaan bola atau ball posesision yang tampaknya selalu diperagakan oleh tim bertajuk Mutiara Hitam musim 2012-2013.
Pelatih Jacksen mengawali karier sepakbolanya sebagai gelandang serang dan bukan seorang striker.”Saya suka posisi itu karena peran pemain gelandang sangat terlibat dalam permainan. Seorang gelandang juga dituntut untuk pintar dalam membaca permainan dan memanfaatkan kelonggaran di pertahanan lawan,”katanya belum lama ini di Jayapura. Usai mengikuti wajib militer di Brasil, tubuh Jacksen F Tiago yang semula kecil berubah tegap dan berisi. Saat itulah posisi bermainnya berubah menjadi striker sebagai target man.
Semula kedatanganya untuk bermain sepakbola di Negeri Jiran Malaysia dan bukan bermaksud ke Indonesia. Jacksen sendiri tidak mengetahui kondisi dan sepak bola di Indonesia karena tujuan ke Malaysia gagal terealisasi.
Meski tak bermaksud ke Indonesia, namun akhirnya dia meraih sukses besar bersama tim bertajuk Mutiara Hitam sebagai pelatih terbaik setelah membawa Persipura tiga kali juara dan dua kali runner up. Sejak kecil Jacksen sudah terbiasa menghadapi tantangan. Bayangkan saja ayah kandungnya menghilang saat Jacksen masih kecil. Saat itu si kecil Jacksen hanya tinggal dan diasuh oleh ibunya yang terkenal memiliki disiplin dan semangat hidup yang tinggi. Dari ibu kandungnya pelatih asal Brasil ini banyak belajar tentang tantangan dalam kehidupan termasuk keputusan untuk bermain di Indonesia.
Ibu kandung Jacksen bernama Cleuza Ferreira Tiago pernah berkunjung ke Jayaputa pada 2010 lalu bersama istrinya Fatima Tiago dan kedua anak mereka Matheus Tiago dan Ayub Tiago. Ayah kandung Jacksen sendiri adalah Jesus Tiago. Kini pelatih Jacksen F Tiago, Osvaldo Lessa dan  Fabio Tepedino sedang mempersiapkan diri bersama timnas yang oleh Jacksen disebut neraka. Semoga sukses di timnas bukan neraka tetapi terasa di surga. Selamat bekerja coach Jakcsen F Tiago.(Jubi/Dominggus A Mampioper)(tabloidjubi.com)

No comments:

Post a Comment

Get this Widget