Get this Widget

Friday, 6 September 2013

Jenderal Persipura dan Target Asia

Persipura Jayapura

Tim Persipura sudah empat kali menorehkan juara, tiga kali juara di Indonesia SuperLiga dan satu kali di Liga Indonesia dengan mengalahkan Persija 3-2 di Senayan, 2005 lalu. Bahkan Persipura pernah masuk dalam delapan besar AFC dan sebelumnya menjadi bulan-bulanan di Liga Champion Asia. Tim bertajuk Mutiara Hitam mendapat sebutan baru JENDERAL

Setelah meraih sukses di Indonesia, tentunya publik di Papua maupun di seantero tanah air Indonesia menginginkan Boaz dan kawan-kawan sukses di Asia. Keberhasilan untuk berbicara di tingkat Asia bukan pekerjaan gampang dan ringan. Perlu kerja keras, dukungan doa dan tentunya sponsor.

Masyarakat Kota Jayapura sudah berpesta sebanyak empat kali sejak 2005, setelah Eduard Ivakdalam dan kawan-kawan mengembalikan kejayaan Persipura. Berbeda dengan pesta-pesta sebelumnya, pesta bintang empat tergantung sebuah tantangan untuk masa depan sepak bola Papua untuk berbicara di level Asia.

Pelatih Persipura JF Tiago berharap agar Boaz dan kawan-kawan agar tidak cepat puas dengan pencapaian yang telah mereka raih. Sebab kompetisi mendatang sangat ketat dan berat, harus mempertahankan gelar dan bermain di level Asia. Apalagi musim depan IPL dan ISL sudah menyatu sehingga persaingan di level antar klub semakin ketat.

Tak lupa pula pelatih JF Tiago mengingatkan agar Bochi dan kawan-kawan harus menganggap diri manusia biasa dan banyak klub di luar yang mau merebut kembali Piala ISL yang berada dalam genggaman tim bertajuk Mutiara Hitam.”Musim depan sangat sulit mempertahankan gelar tetapi dengan Tuhan kami akan melakukan perkara yang lebih besar,”kata Jacksen F Tiago mantan top skore Liga Indonesia musim 1995-1996.

Senada dengan Jacksen F Tiago, mantan pelatih fisik Persipura U15 Daniel Womsiwor menyarankan sebaiknya Persipura maksimalkan pemain-pemain muda seperti Fandri Imbiri, Ricky Pakage, Nelson Allom dan beberapa pilar muda lainnya. Pematangan mental pemain muda dengan seringkali tampil di laga sisa penting untuk menyiapkan mereka dalam kompetisi mendatang.

Kalau Persipura mampu memaksimalkan semua pemain yang ada, maka tak ada lagi batasan antara pemain inti dan cadangan. Pasalnya semua pemain punya kematangan dan mental bertanding yang sejajar. Keseimbangan pemain sangat penting agar kualitas klub dan meminimalkan cidera setiap pemain dalam berlaga baik di level Asia maupun level ISL mendatang.

Laga penyisihan Liga Champion Asia musim lalu, saat itu tim Persipura kalah telak melawan Jeanbuk Motros, 1-4 di Senayan. Pelatih asal Brasil JF Tiago mengaku timnya memang kalah kelas dibanding tim lawan.”Jeanbuk banyak menurunkan pemain pelapis, tetapi kualitas permainan mereka tetap di atas kita. Mereka bermain efektif dan amat minim melakukan kesalahan,”tutur JF Tiago beberapa waktu silam kepada tabloidjubi.com saat konprensi pers di Senayan.

Sukses di Piala AFC pun demikian, memasuki babak ke delapan ternyata Persipura harus mengakui keunggulan Arbyl FC dari Iraq. Klub asal Iraq ini bermain taktis dan tidak mengandalkan permainan individu. Saat Persipura kalah melawan Chondburi FC dengan skor telak 4-1, di Thailand, Bangkok pelatih Persipura JF Tiago berkomentar anak-anak sudah menjalankan strategi tetapi lawan bermain bagus sekali. Ada dua hal yang menjadi bahan evaluasi Jacksen antara lain lini tengah Persipura terlalu banyak membuat kesalahan dan pemain terlalu banyak melakukan protes kepada wasit sehingga konsentrasi mereka justru terganggu.

Kini Boaz Solossa dan kawan-kawan kembali meraih gelar juara Liga Super Indonesia(ISL) sudah jelas tim Mutiara Hitam akan bermain di level Asia. Keikutsertaan Persipura di level Asia sudah bukan lagi untuk mencari pengalaman atau sekadar memenuhi syarat sebagai juara di Indonesia. Namun tuntutan prestasi akan semakin besar dan berat. Apalagi ada kabar beberapa pemain pilar akan hengkang termasuk sang playmaker asal Liberia Zah Rahan. Persipura di kompetisi Asia bukan lagi sebagai pelengkap semata tetapi harus berprestasi minimal lolos semi final, bahkan masuk final (Jubi/Dominggus A Mampioper)(http://tabloidjubi.com/?p=42171)

No comments:

Post a Comment

Get this Widget