Raphael Maitimo |
Pemain Timnas Indonesia keturunan Belanda Raphael Guillermo Eduardo Maitimo (29), ternyata mengagumi penampilan gelandang Imanuel Wanggai. Menurut Maitimo, Manu -panggilan Imanuel Wanggai- piawai dalam bertahan dan mengatur serangan.
"Ya, tapi ada banyak pemain yang bagus di Timnas. Bukan hanya satu atau dua orang, karena sepak bola adalah permainan tim yang mengandalkan kolektivitas," kata Maitimo kepada Berita Kota Super Ball, Kamis (1/8).
Pada tiga laga terakhir Indonesia, Maitimo selalu menjadi pilihan utama pelatih Jacksen Ferreira Tiago di sektor tengah. Ketika tumbang 0-3 dari Timnas Belanda, 7 Juni lalu, Maitimo tampil penuh 90 menit.
Maitimo bekerja keras untuk meredam serangan. Namun, 10 menit terakhir fisik penggawa Mitra Kukar di kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) itu kedodoran. Ia dipasang bersama Ahmad Bustomi dan Ahmad Jufrianto. Bustomi ditarik pada babak kedua. Posisinya digantikan Manu.
Ketika dicukur Arsenal 0-7, Minggu (14/7), Jacksen kembali menurunkan formasi yang sama, hanya minus Bustomi, Maitimo-Wanggai-Jufrianto.Perubahan terjadi saat kalah 0-2 dari Liverpool, enam hari kemudian. Maitimo berdampingan dengan Bustomi-Taufiq.
"Intinya saya tidak ingin mengomentari performa pemain ini atau pemain itu. Hasil uji coba melawan tim besar penting sebagai bekal untuk melawan China," ujarnya.
Pelatih fisik Timnas Indonesia Oswaldo Lessa Filho, mengakui Maitimo memiliki keunggulan fisik. Menurutnya, Maitimo pintar menjaga kondisi.(tribun)
No comments:
Post a Comment