Bila sebelumnya saat menjamu Persipura, laga tersebut disebut laga beda kelas, namun ketika menjamu Persiwa Wamena hari ini, disebut sebagai laga dua tim krisis.
Sore ini, Selasa (4/6/2013), PSPS Pekanbaru kembali akan melakoni laga kandang di Stadion Kaharuddin Nasution, Rumbai. Masih tim asal Papua yang akan dijamu, yakni Persiwa Wamena.
Persiwa Wamena boleh disebut salah satu tim kuat di putaran pertama musim ini. Namun di putaran kedua yang kini tengah berjalan, mereka pun tertatih-tatih. Penyebabnya, tim berjuluk Badai Pegunungan itu mengalami krisis keuangan yang cukup berat, nyaris menyamai akutnya krisis dana yang terjadi di tubuh PSPS.
Krisis yang dialami Persiwa sudah menjadi rahasia umum, layaknyaPSPS yang sudah dua musim mengalami krisis keuangan. Tim-tim ISL pun sudah mengetahui kondisi terbaru Persiwa ini.
Krisis yang dialami Persiwa ini berdampak pada hasil pertandingan. Sebagai contoh, dua pertandingan terakhir kala main di kandang, Persiwa dihajar Sriwijaya FC dengan skor 0-1. Bertandang ke markas Persija Jakarta, Persiwa dicukur dengan skor telak 0-3.
Kedatangan ke Pekanbaru kali inipun Persiwa tidak dengan skuad lengkap. Sejumlah pemain asingnya dikabarkan bertahan di Jakarta, alias mogok dan tidak mau ke Pekanbaru. Aksi mogok pemain asing sudah berjalan sejak pertandingan menantang Persija lalu.
Bukan hanya itu, saat ini Persiwa juga tidak didampingi pelatih kepala mereka, Subangkit. Begitu juga dengan kiper. Ke Pekanbaru kali ini, asisten pelatih pengganti Subangkit juga tidak hadir. Hanya pelatih kiper yang menemani tim di Pekanbaru pada Senin (3/6/2013) kemarin.
Kondisi Persiwa inilah yang membuat laga sore ini layak disebut sebagai laga dua tim krisis. Karena bagi PSPS sendiri, krisis finansial sudah dialami sejak lama.
Kondisi ini pula yang membuat pelatih caretaker PSPS, Afrizal, yakin timnya akan bisa meraih poin penuh pertama di putaran kedua musim ini. Kondisi tim Persiwa yang tengah tidak kondusif, akan dimanfaatkan untuk meraih poin maksimal. "Mereka datang tanpa Subangkit (pelatih kepala Persiwa). Mereka sedang kriris," ujar Afrizal.
Dikatakan Afrizal, krisis yang dialami Persiwa sangat mempengaruhi mental pemain. Sehingga hasil yang diraih pun mengecewakan. Krisis yang baru-baru dirasakan akan sangat susah untuk dilepas.
PSPS sendiri sudah dua musim ini mengalami krisis yang parah. Berbagai dinamika sudah dialami. Mulai dari mogok pemain serta pindah massal pemain ke klub lain di awal putaran kedua musim ini.
"Makanya saya berani pasang target dalam pertandingan nanti. Raih poin nanti. Pertandingan besok fifty-fifty. Yang bertanding pemain lokal lawan pemain lokal," katanya.
Menjamu Persiwa nanti, jajaran pelatih sendiri sudah bisa menurunkan seluruh kekuatan tim. Khairunnas yang sebelumnya kurang fit, sudah bisa diturunkan sejak menit awal nanti. Begitu juga dengan pemain belakang Novi Hendrawan, yang sebelumnya absen karena menjalani larangan bermain kartu merah.
Afrizal sendiri memberi isyarat akan ada perubahan komposi pemain dalam pertandingan nanti. Baik di lini depan maupun lini belakang. Selain itu, Afrizal juga menegaskan pihaknya akan bermain terbuka hari ini. Ini dilakukan untuk mengejar target meraih poin penuh tersebut. Permainan defensif yang ditampilkan kala menjamu Persipura di pertandingan lalu, tidak akan ditampilkan lagi pada pertandingan sore ini.
No comments:
Post a Comment