Andri Ibo, pemain belakang asal Sentani, Papua, yang saat ini bergabung dalam pelatnas timnas U-23 di Yogyakarta, masih ingin bermain untuk klub Persidafon Dafonsoro.
"Saya jujur. Sebenarnya keinginan saya tetap bermain di Persidafon," kata Andri Ibo saat dihubungi melalui telepon seluler dari Jayapura, Selasa (29/10).
Namun, pemain yang dipertahanan untuk memperkuat lini belakang timnas U-23 itu mengaku agak kecewa karena sejumlah haknya sebagai pemain profesional tidak dibayarkan sesuai kontrak.
"Tetapi dengan keadaan yang selama dua tahun saya alami bersama teman dan pelatih serta ofisial, kami belum mendapatkan sisa hak-hak yang kami punya. Ini yang saya sayangkan," ungkapnya.
Menurut Andri, jika saja manajemen "Gabus Sentani" julukan klub Persidafon Dafonsoro mau duduk bersama pemain, pelatih dan ofisial untuk berbicara tentang hal itu, maka persoalan hak-hak dan kontrak itu bisa terselesaikan atau minimal ada solusi terbaik.
"Masalah seperti ini tidak akan terjadi kalau manajemen duduk bersama untuk menyelesaikan permasalahan," katanya.
"Tetapi apa boleh buat semuanya sudah terjadi. Saya contohkan saja, seorang PNS kalau tidak di gaji selama dua tahun, dengan apa dia mau menghidupi keluarganya," ujar Andri.
Sebagai pemain profesional, Andri Ibo hanya ingin memberikan yang terbaik sehingga ada saja rejeki yang didapatkannya. "Saya sangat bersyukur kepada Tuhan, karena selama dua tahun ada saja berkat yang diberikan kepada kami," katanya.
"Saya minta kepada Persidafon agar cepat selesaikan permasalahan ini, mengingat kompetisi musim depan siap bergulir walau Persidafon bermain di Divisi Utama," pintanya. Persidafon Dafonsoro, merupakan salah satu dari tiga kontestan Liga Super Indonesia yang musim lalu terdegradasi bersama Persiwa Wamena dan PSPS Pekanbaru.
Pada musim depan, "Laskar Syklop" julukan lainnya, dipastikan bermain di Divisi Utama. Itu pun jika keuangan tim yang bermarkas di stadion Barnabas "Bas" Jouwe masih sehat. Informasi yang didapatkan Antara Jayapura, manajemen Persidafon harus membayar hak-hak pemain, pelatih dan ofisial untuk enam bulan terakhir sekitar Rp5 miliar.(republika)
No comments:
Post a Comment