Get this Widget

Sunday 8 September 2013

Persik vs Perseru: Duel Tegangan Tinggi



Pertarungan dua tim berbeda sejarah bakal tersaji di Stadion Manahan, Solo, ketika Persik Kediri bersua Perseru Serui di semifinal Divisi Utama 2013, Minggu (8/9) malam). Pertandingan yang sekaligus menjadi penentu awal promosi ke kompetisi kasta tertinggi musim depan.

Siapa pun pemenang di semifinal ini bakal langsung mengkavling satu tempat di kompetisi unifikasi musim depan. Selain memperebutkan tiket promosi, pertandingan nanti juga pantas disebut laga yang berpotensi memberikan sejartah baru bagi masing-masing klub.


Jika menang, Perseru bakal mencatat sejarah terbaik selama keikutsertaan di kompetisi profesional Indonesia. Sedangkan bagi Persik, jika lolos ke final bakal berpeluang merebut gelar juara Divisi Utama untuk kedua kalinya setelah satu dekade silam mencatat prestasi yang sama. 


Tak pelak, duel bertegangan tinggi dipastikan bakal terjadi di Stadion Manahan. Tidak hanya permainan bagus yang dibutuhkan, tapi juga ketahanan fisik, mental, sekaligus konsentrasi penuh selama di lapangan. Kedua tim sama-sama menyadari mereka harus memberikan segalanya di pertandingan ini.


“Jujur sampai sekarang Persik belum berpikir soal pertandingan final. Pertandingan menghadapi Perseru akan sangat sulit karena mereka juga mempunyai impian yang demikian tinggi. Kami harus bertanding jauh lebih baik dibanding pertandingan-pertandingan sebelumnya,” tutur Aris Budi Sulistyo, Pelatih Persik Kediri.


Hingga sehari sebelum laga, Aris melihat timnya sudah memiliki kesiapan yang cukup untuk bertarung dengan model apa pun. Secara fisik, mental, sekaligus persiapan strategi, disebutnya sudah mencapai puncak dan dia tinggal berharap pemain bisa melanjutkan situasi itu ke pertandingan.

Terkait kekuatan lawan, Aris mengakui dirinya tidak begitu paham kekuatan Perseru secara detil. Dia hanya mencari informasi tentang beberapa pemain yang menonjol di klub asal Papua itu. Karena itulah dia belum berencana melakukan perubahan strategi dan tetap mempertahankan tipikal permainan timnya selama ini. 

“Saya tidak begitu tahu langsung bagaimana kekuatan lawan. Tapi secara kolektif jelas mereka tim yang solid dan memiliki fisik yang bagus layaknya tim asal Papua. Kalau pun bisa, saya berharap Persik mencetak gol lebih dulu dan bisa memenangkan pertandingan dalam 90 menit,” harap Aris.


Kendati berharap menuntaskan laga dalam 90 menit, sang pelatih menyatakan siap jika harus bertanding hingga adu pinalti. Semua aspek sudah dipersiapkan sebelum keberangkatan ke Solo lalu, termasuk skenario perpanjangan waktu hingga adu tendangan pinalti.

Pola 4-2-3-1 diperkirakan masih menjadi paten bagi rim berjuluk Macan Putih. Striker Dimas Galih disokong tiga gelandang enerjik, Faris Aditama, Oliver Makor dan Rendy Syahputra. Dua gelandang bertahan mungkin diberikan pada Harianto dan Tamsil Sijaya. Sedangkan pertahanan dikomando Mamadou Alhadji.


Terpisah, Pelatih Perseru Robby Maruanaya menginstruksikan timnya tidak silau dengan nama besar Persik Kediri. Walau lawan jauh lebih kenyang pengalaman di sepakbola level atas, dia meminta timnya tetap fokus penuh di lapangan karena di sana lah hasil pertandingan ditentukan.

“Semua tentu tahu perjalanan Persik Kediri. Saya menekankan ke pemain bahwa sekaranglah kesempatan untuk mencetak sejarah untuk Perseru. Jadi pemain harus bekerja sangat keras untuk memenangkan pertandingan semifinal. Saya sangat optimistis bisa mengalahkan Persik,” ungkap Robby.

Robby menambahkan, tidak ada alasan timnya grogi menghadapi Macan Putih karena Perseru sebelumnya tidak pernah kalah menghadapi tim dari Pulau Jawa. “Kami siap bermain ketat sepanjang pertandingan. Tidak masalah bagaimana kekuatan lawan, kami akan bermain dengan semangat tinggi,” tambahnya.


Persik Kediri (4-2-3-1):
Tedi Heri (gk), Khusnul Yuli, M Elhadji, Fatchul Ihya, Tito Purnomo; Harianto, Tamsil Sijaya; Faris Aditama, Oliver Makor, Rendi Syahputra; Dimas Galih.


Perseru Serui (4-4-2):

Ekwan Roy (gk), Aboubacar Camara, Edward Laly, Marthen Sibi, Samuel H; Daniel Agacukwu, Mustofa, Mouhammad Fadly, Richard Wayega; Mamadou Diallo, D Raweyai.
(Kukuh Setiawan/Koran SI/min)(okezone)

No comments:

Post a Comment

Get this Widget