Get this Widget

Thursday, 11 July 2013

Saatnya Jacksen Bereksperimen

Sejumlah muka baru bisa dicoba Jacksen Tiago dalam eksebisi melawan Arsenal akhir pekan ini.
Jacksen F Tiago
Guna bersiap menghadapi lanjutan kualifikasi Piala Asia 2015, wajar jika Jacksen Tiago memanfaatkan laga Arsenal sebagai bahan eksperimen.
Meski bukan berstatus sebagai laga resmi, Jacksen Tiago untuk kali kedua akan memimpin "timnas" Indonesia dalam laga eksebisi melawan Arsenal di stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (14/7) mendatang.


Tim dijadwalkan berkumpul dan memulai latihan Rabu ini. Tidak ada persiapan seperti selayaknya menyambut sebuah pertandingan penting, tetapi Jacksen tidak meninggalkan kesan serius untuk menghadapi pertandingan ini. Lanjutan kualifikasi Piala Asia 2015 melawan Cina, Oktober mendatang, sudah ditatap Jacksen dan persiapan selayaknya dimulai sedini mungkin.

Menariknya, aroma eksperimen kental terasa dalam susunan pemain yang dipanggil Jacksen. Stefano Lilipaly masuk ke dalam daftar meski belum diketahui apakah pemain keturunan itu bakal dilepas Almere City. Jika hadir, Lilipaly tampaknya paling diharapkan Jacksen dapat menggalang permainan tim Indonesia di lini tengah. 

Lebih menarik lagi, terdapat pula nama tiga pemain muda, yaitu Rizky Pellu dari Pelita Bandung Raya, Rizky Ripora (Barito Putera), dan Firdaus Ramadhan (Persita Tangerang).

"Mungkin nama-nama pemain yang saya panggil tidak tenar, tapi saya lihat mereka memiliki karakter yang tidak dimiliki pemain tenar," ungkap Jacksen kepada wartawan.

"Nama-nama itu sudah tepat dan tidak akan berubah, kecuali ada yang cedera. Nama-nama ini juga tepat disiapkan menghadapi Cina karena itulah target sesungguhnya."

Jacksen juga menilai pertandingan melawan Arsenal akan lebih ketat dibandingkan dengan ketika Indonesia menjamu Belanda bulan lalu. Kenapa?

"Para pemain Arsenal satu tim yang sering latihan rutin tiap hari, ini pasti lebih kompak daripada timnas yang jarang bertemu dan bermain bersama," imbuh pelatih Brasil pertama yang menangani timnas senior Indonesia itu.

Lantas, seperti apa eksperimen tersebut diwujudkan ketika menguji kekuatan Arsenal nanti? Redaksi Goal Indonesia telah melakukan analisis dan menghimpunnya ke dalam lima poin:


1. "Persipura-sentris? Wajar saja"


Komposisi yang dipanggil "Papinegro" sudah paling realistis. Kalau didominasi para pemain Persipura Jayapura memang sewajarnya seperti itu karena selayaknya timnas negara-negara lain yang didominasi pemain dari tim yang sedang dalam performa terbaik di kompetisi domestik. Belum lagi menghitung faktor kedekatan Jacksen dengan beberapa pemain Persipura sehingga mestinya dapat memberikan efek positif. Upaya Jacksen meregenerasi tim merupakan langkah berani dan bijak. Saya berharap selanjutnya Jacksen berani mengorbitkan pemain-pemain yang lebih fresh dan potensial, misalnya seperti Fandi Eko Utomo, Syakir Sulaiman, atau Rossy Noprihanis.
- Eric Noveanto


2. "Jacksen mencari bek kiri"


Praktis tidak banyak kejutan dalam susunan pemain yang dipanggil Jacksen. Rizky Pellu, Rizky Ripora, dan Firdaus Ramadhan layak memperoleh kesempatan, Mereka tampil memukau meski klubnya tidak mendapatkan hasil positif. Saya juga ingin menyaksikan penampilan Ian Kabes yang selama ini bakatnya tidak terpantau siaran televisi. Di bawah gawang, Jacksen bisa jadi memainkan Made Wirawan. Lebih menarik memerhatikan posisi bek kiri karena Jacksen pernah mengatakan sedang mencari pemain di posisi tersebut. Pemanggilan Tony Sucipto tidak salah karena pemain Persib Bandung itu memang memiliki catatan statistik yang baik. Di lini yang sama, salut ketika Jacksen memanggil AA Ngurah "Nanak" Trisnajaya sehingga setidaknya ada muka baru pendamping Victor Igbonefo meski belum tentu memperoleh menit bermain.
Abi Yazid

3. "Pelatih berangkat membangun tim dari lini tengah"


Menarik mengutak-atik lini tengah karena dari sektor inilah pelatih bisa membangun tim sesuai keinginan. Ponaryo Astaman, Firman Utina, dan Muhammad Ridwan sudah perlu diganti dengan generasi yang lebih segar. Kita tunggu saja peran yang diinginkan Jacksen untuk Rizky Pellu, Rizky Ripora, dan Firdaus Ramadhan. Sama menariknya menunggu "debut" Stefano Lilipaly bersama timnas. Dengar-dengar, sosok Stefano ini yang sangat diharapkan Jacksen dapat mengubah cara bermain timnas di masa depan.
Richard Leiwa


4. "Mengedepankan permainan kolektif lini per lini"


Skema yang akan diturunkan Jacksen masih harus diraba lagi. Dari lini per lini, karakter pemain yang ada bisa dikatakan seimbang antara bertahan dan menyerang. Jika memprediksi strategi, Jacksen mungkin akan memeragakan permainan kolektif lini per lini. Pertimbangannya karena tidak ada pemain yang bisa dijadikan pengatur serangan mutlak, seperti posisi yang dimainkan Zah Rahan di Persipura. Lilipaly mungkin akan diposisikan seperti itu, tapi tidak berharap banyak karena statusnya sebagai debutan. Hampir semua gelandang yang dipanggil adalah pemain bertenaga sehingga Jacksen akan cenderung memainkan permainan kolektif dengan sedikit power dan determinasi.
Mohammad Yanuar


5. "Lini depan belum ada yang fresh!"


Jacksen sepertinya tengah merancang generasi baru. Pengganti langganan timnas sudah harus dipersiapkan apalagi gairah sepakbola nasional harus disambut dengan keberanian menjajal hal baru. Duel melawan Arsenal dan tim Eropa lainnya harus dipandang tidak hanya sebagai kesempatan menambah pengalaman, tetapi lebih pada keberanian memperkenalkan bintang masa depan. Pemain yang dipanggil Jacksen sudah pantas, hanya sektor depan yang belum memiliki nama muda yang benar-benar fresh.
- Gunawan Widyantara
(goal.com)

No comments:

Post a Comment

Get this Widget